Rabu, 24 Juni 2009

BAGI PENGGUNA

BAGI PENGGUNA


Peningkatan kebutuhan masyarakat dalam berbagai bidang, khususnya di bidang telekomunikasi, informasi, dan hiburan serta dunia bisnis dirasakan semakin meningkat akibat saling keterkaitan dan ketergantungan umat manusia di dunia dalam era globalisasi saat ini. Salah satu kebutuhan yang paling mencolok peningkatannya adalah kebutuhan akan informasi.
Dalam era globalisasi ini perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat diikuti oleh teknologi informasi. Melalui teknologi informasi seseorang dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah. Salah satu produk teknologi yang dapat digunakan sebagai sarana temu kembali informasi adalah Internet.
Internet merupakan sebuah jaringan komputer yang sangat besar, yang terbentuk oleh jaringan-jaringan kecil di seluruh dunia yang saling terhubung satu sama lainnya. Internet berkembang pesat sejak jaringan ini pertama kali sukses dikembangkan dan diujicobakan pada tahun 1969 oleh U.S. Departemen of defen dalam proyek ARPANET (Advanced Research Project Network) (Ramadhani, 2003:3-4).
Teknologi informasi menurut Sulistyo-Basuki (1991:87) adalah teknologi yang memanfaatkan informasi, menyimpan, menghasilkan, mengolah dan menyebarkan informasi. Disamping aspek teknologi, informasi juga memerlukan suatu lembaga yang berkompeten dalam mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan serta menemukannya kembali. Dalam hal ini perpustakaan merupakan lembaga yang tepat untuk melaksanakan tugas tersebut. Karena pada hakekatnya perpustakaan merupakan suatu lembaga penyedia sumber informasi (Sulistyo-Basuki, 1991: 6-7 dan Qalyubi, dkk, 2003:15-17). Oleh karena itu, eksistensi dan pentingnya peranan perpustakaan umum dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna yang beraneka ragam akan semakin diakui oleh masyarakat, terutama masyarakat intelektual.
Pencarian informasi dari hari ke hari terus mengalami peningkatan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pesatnya laju pembangunan. Pencarian tersebut akan semakin meningkat jika dibarengi dengan peningkatan aktivitas dan pengetahuan serta kesadaran dari masyarakat untuk mengaktualisasikan dirinya. Pada tahap inilah informasi mendapatkan titik yang sangat penting meminjam istilah dari Gramsci yaitu terciptanya “masyarakat yang berintelektual organik” (Simon, 2001:xix).
Hadirnya Internet bagi pengguna perpustakaan tidak hanya di manfaatkan dalam hal kebiasaan berkomunikasi dengan orang lain, dan mencari data atau informasi yang ada di Internet. Tetapi juga, mulai dari sekedar menyampaikan surat menyurat, penyampaian pesan, hingga aktivitas sehari-hari seperti membaca koran, majalah, bahkan sampai kepada proses belajar. Bagi para profesional yang sibuk, maka kehadiran Internet menjadi alternatif terbaik untuk sebagian aktivitas hidup keseharian.
Perkembangan Internet mulai terasa pada tahun 1992. Jumlah komputer di dunia yang terhubung satu dengan yang lain ke Internet pada tahun 1992 kurang dari satu juta kumputer. Tahun 1996 jumlah website di seluruh dunia diketahui hanya sekitar 305 ribu buah, dan pada bulan Juli 1999 terjadi lonjakan yang cukup tajam, di mana telah berkembang menjadi puluhan juta website, dan akan terus berkembang menjadi puluhan juta website setiap minggunya. Di Indonesia jumlah dan petumbuhan Internet cukup menunjukkan peningkatan yang tinggi. Pada bulan Juni tahun 2000 saja, AC Nilsen dengan hasil risetnya tentang pengguna Internet di Indonesia disebutkan sudah melampaui 800.000 orang, kecenderungannya meningkat 12 persen pertahun. Pada tahun 2006 diperkirakan jumlah pengguna Internet di Indonesia akan melebihi 15 juta orang dengan jumlah pengguna ISP sekitar 25 persennya (Triton PB, 2006:48-58).
Kelebihan sarana Internet yang tidak mengenal batas geografis juga menjadikan Internet sebagai sarana alternatif yang ideal. Dengan adanya Internet dunia pendidikan juga menjadi penting keberadaannya, lewat fasilitas yang disediakan Internet yaitu memanfaatkan media e-learning menjawab tantangan tersebut (Efendi dan Zhuang, 2005:3).
Penggunaan Internet untuk keperluan pendidikan yang semakin meluas terutama di negara-negara maju, merupakan fakta yang menunjukkan bahwa dengan media ini memang di mungkinkan diselenggarakannya proses belajar mengajar yang lebih efektif. Hal itu terjadi karena dengan sifat dan karakteristik Internet yang cukup khas, sehingga diharapkan bisa digunakan sebagai media pembelajaran sebagaimana media lain telah dipergunakan sebelumnya seperti radio, televisi, CD-ROM dan lain-lain (Hardjito: 2005).
Menurut Triton PB (2006:13), Internet juga berperan penting dalam dunia ekonomi dan bisnis. Dengan hadirnya e-commerce, kegiatan bisnis dapat dilakukan secara lintas negara tanpa pelakunya perlu beranjak dari ruangan tempat mereka berada. Fasilitas e-commerce menawarkan berbagai kemudahan dalam melakukan transaksi di Internet. Bagi mereka yang gemar bersosialisasi atau mencari sahabat, Internet menawarkan berjuta kesempatan, baik melalui e-mail maupun chatting. Para pengguna Internet dapat menjalin komunikasi dengan rekan-rekannya di segala penjuru dunia dalam waktu singkat dan biaya yang relatif murah. Apabila dalam surat menyurat konvensional yang menggunakan jasa pos, sebuah surat bisa menghabiskan waktu berminggu-minggu dalam perjalanan lintas benua, maka sebuah e-mail hanya membutuhkan hitungan detik untuk dapat menjangkau segala sudut dunia.
Bagi mereka yang berniat mencari hiburan, Internet menawarkan pilihan yang berlimpah. Dengan memanfaatkan game server, seseorang dapat bermain game bersama lawan dari negara lain melalui jaringan Internet. Pecinta musik juga semakin dimanja dengan hadirnya klip-klip MP3 dari lagu-lagu favorit. Bagi yang haus akan informasi dari dunia entertainment, Internet adalah surga dengan berlimpahnya situs-situs web para artis, baik nasional maupun internasional. Dengan demikian, segala bentuk informasi yang dibutuhkan oleh pengguna Internet, baik dalam bentuk suara (voice), data, teks, gambar (still image), maupun yang dalam bentuk aplikasi video (moving picture), secara sekaligus dan dalam waktu yang bersamaan dengan menggunakan satu media yang tersambung ke tempat pelanggan yaitu Internet, dapat dinikmati secara interaktif maupun non-interaktif dan terhubung secara global (Dirdja dalam Koswara, 1998:222).

UNTUK BISNIS

Pemanfaatan untuk bisnis

Manfaat internet sangat tergantung pada produk dan jasa yang akan ditawarkan. Produk yang satu memanfaatkan Internet secara berbeda dengan produk yang lainnya. Tipe atau jenis usaha pun akan turut mempengaruhi cara orang memanfaatkan Internet sebagai sarana bisnisnya, apakah dia seseorang pemasok, distributor atau seorang pengecer.

Berikut ini adalah contoh pemanfaatan dan manfaat Internet sebagai media bisnis:

*) Menciptakan basis bagi klien atau pelanggan
Untuk mendapatkan klien atau pelanggan baru dan menciptakan basis klien tidak selalu dapat diperoleh dengan mudah. Perjuangan untuk memperoleh pelanggan harus melalui berbagai usaha termasuk menganalisa pasar secara hati-hati, pemasaran produk dan mempunyai uji coba basis pelanggan. Internet merupakan salah satu alternatif wadah yang tepat untuk dijadikan sebagai tempat untuk basis pertemuan jutaan orang di seluruh dunia. Dengan demikian untuk mendapatkan pelanggan baru lebih mudah dengan adanya kelompok yang besar di Iternet tersebut.

*) Analisa produk dan pasar
Internet dapat dijadikan tempat yang baik utuk melakukan riset pemasaran karena produsen atau perusahaan dapat langsung berhadapan dengan pelangganya. Analisa pasar akan membantu perusahaan untuk mendapatkan ide dalam pengembangan produk baru yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Setelah produk itu diluncurkan maka perusahaan pun dapat memperoleh umpan balik sebesar tingkat kepuasan konsumen terhadap produk baru tersebut. Selain itu perusahaan juga dapat mempelajari produk pesaing dengan menelusurinya di Internet. Pemakai Internet dapat memanfaatkan informasi yang ada untuk melakukan analisa produk dan persaingannya. Hal ini sangat mempengaruhi munculnya lowongan untuk cari ide-ide baru!

*) Nasehat dan bantuan pakar di bidangnya
Tidak sedikit pakar yang ada di Internet yang mempublikasikan karya-karya mereka untuk diketahui mereka untuk diketahui secara umum dan mudah diakses. Sangat sering pula kita memperoleh nasehat dan bantuan secara gratis dari para pakar tersebut tentang masalah yang kita hadapi. Jika kita membandingkannya dengan mendapatkan nasihat dari konsultan, maka kita harus membayar dengan harga sangat mahal.

*) Rekruitmen tenaga kerja dan penyedian lowongan kerja
Sekarang ini rekruitmen tenaga kerja melalui Internet semakin digemari oleh perusahaan-perusahaan. Di Internet terdapat banyak sekali daftar lowongan kerja dan bahkan juga pelamar pun sering pula mempromosikan dirinya melalui Internet. Sehingga dengan begitu antara yang membutuhkan
tenaga kerja dan pencari pekerjaan dapat saling bertemu di Internet. Riwayat hidup tidak hanya dapat ditampilkan menggunakan web tetapi fasilitasnya juga ada di Internet seperti newsgroup atau usenet.

*) Akses informasi dan penyebaran informasi
Mempublikasikan berita melalui internet dapat tersebar luas melebihi media lainnya. Dalam hal akses informasi, melalui internet pun jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan menggunakan fax atau pos. Kita semua dapat mengakses informasi dan menyebarkan informasi dari dan ke penjuru dunia dan juga dapat membuat hubungan secara interaktif dan langsung melalui komputer. Kontak secara interaktif tersebut akan menarik dengan adanya penggunaan chat dan video conferencing. Akses dan penyebaran informasi melalui Internet dapat terjadi secara murah dan dapat langsung diakses melalui jarak yang jauh.

*) Komunikasi yang cepat dan pengiriman dokumen dengan biaya murah
Berbagai fasilitas yang ada di internet telah banyak membuktikan mampu mempercepat komunikasi dengan orang yang dituju. E-mail adalah salah satu contoh yang telah banyak dimanfaatkan oleh banyak orang untuk mengirim dan menerima dokumen. Chat atau video conferencing juga mempercepat komunikasi yang dilakukan di internet. Internet dapat juga digunakan untuk mentransfer dokumen secara online dalam waktu yang singkat. Seringkali ditemukan keterlambatan atau gagal sampai ke tujuan dalam pengantaran dokumen melalui jasa pengantar seperti pos atau perusahaan jasa lainnya.

*) Peluang bisnis baru
Banyak yang secara terus menerus memanfaatkan Internet untuk mencari ide-ide inovatif dan baru. Pemakai Internet sering memperoleh ide baru tidak hanya disebabkan oleh kebiasaan penelitiannya di Internet tetapi juga ada nya suasana kooperatif di antara pemakai internet. Internet sering pula
dijadikan forum komunikasi di antara para peminat di bidang masing-masing.

Dari forum-forum komunikasi tersebut sering pula menimbulkan ide produk yang baru dan inovatif. Banyak fasilitas aplikasi yang tersedia di Internet di antaranya FTP, gopher, usenet, telnet, WWW. Dari berbagai fasilitas ada, WWW merupakan aplikasi yang paling banyak dipakai para pemakai individual maupun profesiona atau bisnis.


Pemanfaatan internet merambah masyarakat pedesaan

Internet kini bukan lagi monopoli masyarakat di perkotaan, tetapi sudah merambah warga pedesaan. Para petani di banyak desa sudah merasakan manfaat internet untuk memperoleh informasi tambahan mengenai persoalan pertanian, pasar, harga komoditas, dan sebagainya.

Sudah setahun ini Umar Husein, petani teh rosela asal Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, bersama kelompok tani teh binaannya di Kota Pagar Alam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), dan Kota Palembang, Sumatera Selatan, belajar menggunakan internet. Bagi mereka, internet ternyata sangat berguna untuk mencari informasi tambahan mengenai sistem pengolahan dan pemasaran teh rosela.

"Berkat internet, kini saya bisa mendapat pengetahuan tentang berbagai hal, seperti cara pengepakan produk teh, penyajian informasi gizi dari teh rosela, sampai bagaimana strategi menjual teh ini kepada konsumen," ujar Umar, Sabtu (20/10).

Internet sangat mendukung usaha Umar karena memungkinkan ia memperoleh informasi apa pun serta berinteraksi dengan calon pembeli, dengan biaya komunikasi yang relatif murah.

Meski mengaku sangat kikuk pada awalnya, Umar mengatakan belajar internet ternyata tidak sesulit seperti yang dibayangkan. "Semua informasi tersedia," ucapnya.

Untuk mendukung usaha dan pengembangan teh rosela di Indonesia, Umar lalu menyebarluaskan manfaat dan cara penggunaan internet kepada para petani teh rosela di OKI, Pagar Alam, dan Palembang.

Ia harus berkeliling tiga kali seminggu ke kelompok-kelompok petani teh rosela. Umar bahkan rela menyediakan satu unit komputer bagi setiap kelompok petani dan menanggung biaya koneksi internet tersebut. Kini Umar dan petani teh rosela binaannya sudah memiliki e-mail pribadi untuk berhubungan dengan calon pembeli. Dengan internet, Umar mengaku biaya komunikasi telepon bisa ditekan.

Internet menyajikan dunia secara tanpa batas. Lewat sarana inilah Gereja St Petrus Kanisius Wilayah Lor Senowo Paroki Sumber yang dikenal dengan nama Gubuk Selo Merapi (GSPi) ikut memperkenalkan diri.

Gereja di lereng Gunung Merapi yang berjarak sekitar 30 km dari Magelang, Jawa Tengah, ini "menyapa dunia" di www.egspi.blogspot.com sejak Juli 2007.

Anton Wijayanto dari Sekretariat Paroki Sumber bersama rekannya, Hariyadi, memasukkan catatan beragam kegiatan yang sudah dilaksanakan berikut agenda kegiatan GSPi selama satu bulan mendatang.

"Setiap kali ada kegiatan baru sebisa mungkin kami segera melakukan up-dating dalam blog," ujar pria lulusan D-3 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro, Semarang, ini. Mereka menggunakan fasilitas yang disediakan oleh sebuah operator seluler.

Upaya untuk tampil di dunia maya, menurut Anton, merupakan salah satu langkah penting untuk memublikasikan sekaligus mempromosikan GSPi.

Takaran pupuk

Di Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Magelang, pemanfaatan internet dilakukan dengan cara berbeda. Di Telecenter e-Pabelan, lembaga yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat milik Pondok Pesantren Pabelan, pengguna yang mayoritas adalah petani memanfaatkan internet guna mengeruk informasi tentang pertanian. "Soal dosis pupuk yang tepat serta benih padi unggul, semuanya kami ajarkan agar mereka bisa mendapatkan informasinya sendiri melalui internet," ujar Hardi, fasilitator Telecenter e-Pabelan.

Semula program pengenalan internet ini mendapat dukungan dana hibah dari Program Pembangunan PBB (UNDP). Namun, sejak tahun 2006 hingga sekarang program ini menggunakan dana mandiri, hasil dari uang penyewaan fasilitas internet.

Telecenter e-Pabelan mengenakan biaya akses Rp 2.000 per jam untuk kelompok petani dan sewa penggunaan komputer untuk keperluan lain Rp 1.000 per jam.

Hardi mengakui, pada awal pendampingan pengenalan internet di masyarakat pedesaan memang sangat sulit. "Jangankan mengenal, untuk memegang keyboard saja tangan mereka gemetaran," katanya.

Kini sudah ada 10 kelompok petani yang aktif menggunakan internet, setiap kelompok beranggotakan 15 hingga 25 orang. "Melalui internet, saya sekarang tahu bagaimana caranya melakukan sistem pertanian organik" tutur Muslimah, seorang petani Desa Pabelan.

Kesadaran petani itu pulalah yang mendorong tumbuhnya warung internet (warnet) di pedesaan. Ezra (18) mengaku tak perlu lagi jauh-jauh ke Kota Yogyakarta untuk dapat mengakses internet. Di Desa Tegal Piyungan, Kecamatan Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta, tempat Ezra tinggal, kini sudah ada warnet.

Terkait makin meluasnya internet ke pedesaan, Direktur Pusat Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi ITB Armein ZR Langi mengatakan, setidaknya ada empat hal yang harus disiapkan untuk mewujudkan internet masuk desa, yaitu infrastruktur jaringannya, aplikasi, konsep pengelolaannya, dan kesiapan penggunanya.

Pemanfaatan Internet dalam Meningkatkan Pendidikan

Internet merupakan produk teknologi informasi yang mampu berkembang pesat melewati batas negara dan berbagai sendi kehidupan manusia.

Dunia pendidikan adalah satu bidang yang dapat memanfaatkan internet secara luas untuk peningkatan kualitas pendidikan. Di era tahun 1970 an institusi pendidikan Malaysia masih harus belajar banyak di Indonesia untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikannya dinegaranya, namun kondisi yang terjadi pada saat ini memang sudah sangat berubah, sistem pendidikan Malaysia kini jauh lebih maju dari Indonesia, bahkan para pelajar Indonesia kini lebih bangga dan mendapat status yang lebih tinggi apabila telah mengecap pendidikan di negara tetangga tersebut. Ironis memang, namun secara fakta hal ini tetap harus kita akui bahwa Malaysia kini lebih maju dari Indonesia.

Ada pertanyaan, mengapa Malaysia yang institusi pendidikannya tadinya banyak belajar di Indonesia mengapa kini mereka bisa lebih maju dari Indonesia. Padahal yang mengajari mereka awalnya adalah orang Indonesia. Kita harus jujur sekarang, bahwa bukannya tidak ada lagi orang Indonesia yang sekarang ini lebih pintar dan cerdas dari orang dulu, bahkan saat ini cukup banyak orang Indonesia yang lebih pintar dan Cerdas dari orang dulu, hanya saja para orang pintar dan cerdas di Indonesia tidak mendapat dukungan dan suport dari pemerintah, dengan kata lain institusi pendidikan di Indonesia hingga saat ini belum mendapat suport secara antusias dari pemerintah, seperti infrastruktur berstandard Internasional yang dapat menunjang kualitas pendidikan nasional.

Sebagai salah satu contoh kecil yang dapat kita ambil dari Malaysia dalam menunjang kualitas pendidikannya adalah pemanfaatan dan sosialisasi internet yang lebih luas kemasyarakat. Dari hasil penelitian penulis lewat kelompok pendidikan Indonesia yang pernah studi banding langsung ke Malaysia untuk melihat pemanfaatan dan sosialisai internet bagi masyarakat di Malaysia, ternyata pemerintah Malaysia begitu mensuport untuk sosialisasi internet dimasyarakat. Bahkan disetiap Kampung atau Desa pemerintah Malaysia mendirikan pusat pusat informasi kampung yang dilengkapi dengan akses internet yang canggih, tempat ini disebut dengan Pusat Informasi Kampung. Di tempat ini warga masyarakat bebas menggunakan internet untuk mengakses segala kebutuhan akan informasi yang mereka inginkan.

Lewat tempat ini juga pemerintah Malaysia gencar melakukan sosialisasi pemanfaatan internet kepada masyarakat diperkampungan. Sehingga hal ini mendorong masyarakat setempat untuk berfikir lebih cerdas untuk kemajuan hidup mereka lewat pemanfaatan internet tersebut. Hal seperti inilah yang tidak ada di Indonesia, memang kini masyarakat ramai membicarakan tentang pemanfaatan internet terutama di kalangan dunia pendidikan, namun masyarakat secara umum masih sulit untuk dapat mengakses jaringan internet, kalupun bisa masyarakat akan terbebani biaya yang sangat mahal.

Oleh karenanya pemasangan jaringan internet di Indonesia masih hanya terbatas pada institusi-institusi tertentu saja, seperti kalangan perguruan tinggi, sekolah, bahkan masih sangat banyak sekali sekolah di Indonesia yang belum memiliki jaringan internet ketimbang sekolah yang sudah terpasang jaringan internetnya, hal ini disebabkan karena faktor kemampuan sekolah didalam menanggung beban biaya akses internet tersebut, padahal disekolah para siswa telah diajari tentang teori penggunaan internet, sehingga bagi siswa yang sekolahnya tidak memiliki jaringan internet mereka harus pergi ke pengusaha-pengusaha warung internet yang ada disekitar mereka yang jumlahnya sangat terbatas, para siswa pengguna internet ini terpaksa juga harus dikenakan biaya.

Selain itu penggunaan internet di Indoneisa masih lebih luas pemakaiannya didunia bisnis dan itupun hanya orang tertentu saja yang bisa menggunakan akses internet tersebut terutama para karyawan yang dibidangnya. Padahal banyak sekali masyarakat yang ingin menggunakan pemanfaatan internet terutama para pelajar yang saat ini mereka sangat butuh sekali akan sumber informasi untuk menambah ilmu pengetahuan mereka.

Masih Terbatas

Di Indonesia sendiri sosialisasi penggunaan dan pemanfaatan internet kemasyarakat umum masih terbatas hanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan telekomunikasi saja yang tentunya lebih fokus kebidang bisnisnya. Pemerintah belum intensif dan antusias untuk melakukan sosialisasi penggunaan dan pemanfaatan internet. Walaupun saat ini ada perusahaan telekomunikasi Indonesia yang melakukan sosialisasi penggunaan dan pemanfaatan internet dengan mendirikan pusat informasi didesa dengan akses Internet yang lengkap, sehingga masyarakat didesa tersebut dapat dengan bebas dan leluasa menggunakan internet, sekaligus masyarakat juga dapat belajar untuk menggunakan internet.

Bagi sisi perusahaan hal ini juga menguntungkan karena sekali gus lewat program ini perusahaan dapat mempromosikan produk telekomunikasi perusahaannya yang juga termasuk penyedia service provider internet. Namun program seperti ini hanya terbatas didesa-desa tertentu saja yang memang masyarakatnya memiliki potensi untuk pengembangan IT, dan inipun jumlahnya masih sangat sedikit sekali.

Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kemajuan suatu Bangsa dan Negara. Tanpa kualitas pendidikan yang baik sulit untuk mencapai dan meningkatkan kesejahteraan rakyat baik secara lahir maupun batin. Oleh karenanya internet adalah salah satu bentuk piranti penunjang untuk dapat menciptakan kualitas pendidikan yang baik. Internet dapat dikatakan sebagai perpustakaan maya (virtual library) yang mengandung jutaan informasi tentang berbagai hal, termasuk data dan informasi tentang pendidikan yang memang sangat dibutuhkan masyarakat. Dengan mendapatkan berbagai sumber data maupun informasi tentunya hal ini dapat mendorong masyarakat untuk lebih berfikir secara maju dan cerdas dalam menjalani kehidupannya.

Mau tidak mau internet memang terasa sangat dibutuhkan bagi masyarakat terutama untuk memajukan sistem pendidikan. Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan siswa untuk dapat belajar secara mandiri. Para siswa dapat mengakses secara online dari berbagai perpustakaan, museum, database, dan mendapatkan sumber primer tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi, rekaman, laporan data statistic dan lain-lain.

Selain itu Teknologi Informasi Komunikasi berupa internet ini juga dapat dimanfaatkan dalam bidang Bimbingan Konseling (BK), siswa dapat berkonsultasi kepada guru BK ataupun guru yang mereka percaya terhadap masalah yang mereka hadapi, dengan memanfaatkan akses internet seperti chatting, atau dengan email, hal ini dilakukan karena mungkin saja siswa enggan dan malu untuk mengatakan permasalahannya kepada guru secara langsung bertatap muka, maka lewat media internet siswa dapat bercerita lebih leluasa menceritakan permasalahannya kepada guru yang dipercayainya.

Selain itu media internet sangatlah efektif digunakan untuk mencari transferan ilmu pengetahuan, mencari informasi, berkomunikasi dan diskusi. Bagi para pendidik (guru atau dosen) dengan mudah dapat mentransferkan ilmunya kepada para murid ataupun mahasiswanya tanpa harus bertemu tatap muka didepan kelas. Guru dapat menuliskan materi pelajaran yang ingin disampaikan lewat blognya diinternet dan ini dapat dilihat oleh para siswanya dari berbagai penjuru tempat dengan menggunakana fasilitas internet, bila ada yang kurang paham murid dan mahasiswa dapat berdiskusi lewat email atau chating. Sehingga dengan demikian tahap pembelajaran formal dapat berlangsung dengan simpel dan efisien. Intensitas pelajaran juga dapat berjalan tanpa harus terbatas dengan waktu dan tempat.

Selain itu internet juga bisa dijadikan ajang diskusi dengan sesama pendidik, calon pendidik, pengamat pendidikan, orang-orang yang peduli dengan pendidikan, kaum intelektual, dan lain sebagainya. Sebagai contohnya dengan membuat blog, dan dalam blog tersebut pengelola blog dapat menulis suatu masalah yang ditemukan dalam lembaga pendidikan tempat ia mengajar. Untuk mencari solusi tersebut pengelola blog bisa mengundang teman-teman untuk menanggapi masalah-masalah yang ada, selain itu juga tanpa mengundangpun dalam blog tersebut sudah bisa dibaca oleh orang lain dan mungkin juga pengunjung akan meninggalkan komentar dan solusi, disini pengelola blog tinggal memilih solusi yang mana yang sekiranya cocok untuk menjawab masalah yang ada.

Begitu pula pengunjung blog, dia bisa tahu masalah yang ada dan melihat komentar dan solusi yang ada, sehingga secara tidak langsung pengelola blog juga sudah turut membantu orang lain dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan terutama untuk bangsa kita sendiri dan juga dunia. Bahkan kini sudah ada facebook yang memungkinkan kita untuk berada dalam satu kelompok dari berbagai kalangan dan disini kita yang sudah bergabung difacebook tersebut dapat berdiskusi secara luas dengan sistem yang lebih simpel dan efisien

Keberadaan fasilitas internet terasa sangat diperlukan oleh seluruh kalangan masyarakat, karena internet adalah merupakan salah satu media simpel, efisien dan praktis untuk dapat mencerdaskan kehidupan bangsa, namun sayangnya internet di Indonesia masih diidentikkan dengan biaya yang mahal, jaringan yang belum tersedia dan lain sebagainya. Oleh karenanya pemerintah harus pro aktif dan mau berkorban untuk mensosialisasikan internet kepada masyarakat luas, yang diharapkan jaringan internet ini dapat menjangkau keseluruh pelosok penjuru tanah air, selain itu pemerintah sebagai penyelenggara pendidikan dan tempat naungan masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam mensosialisasikan internet tersebut.
Dalam hal ini kita dapat belajar dari negara tetangga Malaysia yang pemerintahnya aktif membangun pusat informasinya masyarakat yang lengkap dengan fasilitas internet yang memadai yang berbasis di setiap kampung atau desa yang ada. Oleh karenanya jika pemerintah ingin membangun kualitas pendidikan masyarakat yang lebih maju dan modern maka pemerintah harus benar-benar memperhatikan sistem pendidikan yang lebih dinamis dan modern

TEKNOLOGI INFORMASI DI PEDESAAN

Teknologi Informasi
Internet Merambah Masyarakat Pedesaan


Internet kini bukan lagi monopoli masyarakat di perkotaan, tetapi sudah merambah warga pedesaan. Para petani di banyak desa sudah merasakan manfaat internet untuk memperoleh informasi tambahan mengenai persoalan pertanian, pasar, harga komoditas, dan sebagainya.

Sudah setahun ini Umar Husein, petani teh rosela asal Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, bersama kelompok tani teh binaannya di Kota Pagar Alam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), dan Kota Palembang, Sumatera Selatan, belajar menggunakan internet. Bagi mereka, internet ternyata sangat berguna untuk mencari informasi tambahan mengenai sistem pengolahan dan pemasaran teh rosela.

"Berkat internet, kini saya bisa mendapat pengetahuan tentang berbagai hal, seperti cara pengepakan produk teh, penyajian informasi gizi dari teh rosela, sampai bagaimana strategi menjual teh ini kepada konsumen," ujar Umar, Sabtu (20/10).

Internet sangat mendukung usaha Umar karena memungkinkan ia memperoleh informasi apa pun serta berinteraksi dengan calon pembeli, dengan biaya komunikasi yang relatif murah.

Meski mengaku sangat kikuk pada awalnya, Umar mengatakan belajar internet ternyata tidak sesulit seperti yang dibayangkan. "Semua informasi tersedia," ucapnya.

Untuk mendukung usaha dan pengembangan teh rosela di Indonesia, Umar lalu menyebarluaskan manfaat dan cara penggunaan internet kepada para petani teh rosela di OKI, Pagar Alam, dan Palembang.

Ia harus berkeliling tiga kali seminggu ke kelompok-kelompok petani teh rosela. Umar bahkan rela menyediakan satu unit komputer bagi setiap kelompok petani dan menanggung biaya koneksi internet tersebut. Kini Umar dan petani teh rosela binaannya sudah memiliki e-mail pribadi untuk berhubungan dengan calon pembeli. Dengan internet, Umar mengaku biaya komunikasi telepon bisa ditekan.

Internet menyajikan dunia secara tanpa batas. Lewat sarana inilah Gereja St Petrus Kanisius Wilayah Lor Senowo Paroki Sumber yang dikenal dengan nama Gubuk Selo Merapi (GSPi) ikut memperkenalkan diri.

Gereja di lereng Gunung Merapi yang berjarak sekitar 30 km dari Magelang, Jawa Tengah, ini "menyapa dunia" di www.egspi.blogspot.com sejak Juli 2007.

Anton Wijayanto dari Sekretariat Paroki Sumber bersama rekannya, Hariyadi, memasukkan catatan beragam kegiatan yang sudah dilaksanakan berikut agenda kegiatan GSPi selama satu bulan mendatang.

"Setiap kali ada kegiatan baru sebisa mungkin kami segera melakukan up-dating dalam blog," ujar pria lulusan D-3 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro, Semarang, ini. Mereka menggunakan fasilitas yang disediakan oleh sebuah operator seluler.

Upaya untuk tampil di dunia maya, menurut Anton, merupakan salah satu langkah penting untuk memublikasikan sekaligus mempromosikan GSPi.

Takaran pupuk

Di Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Magelang, pemanfaatan internet dilakukan dengan cara berbeda. Di Telecenter e-Pabelan, lembaga yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat milik Pondok Pesantren Pabelan, pengguna yang mayoritas adalah petani memanfaatkan internet guna mengeruk informasi tentang pertanian. "Soal dosis pupuk yang tepat serta benih padi unggul, semuanya kami ajarkan agar mereka bisa mendapatkan informasinya sendiri melalui internet," ujar Hardi, fasilitator Telecenter e-Pabelan.

Semula program pengenalan internet ini mendapat dukungan dana hibah dari Program Pembangunan PBB (UNDP). Namun, sejak tahun 2006 hingga sekarang program ini menggunakan dana mandiri, hasil dari uang penyewaan fasilitas internet.

Telecenter e-Pabelan mengenakan biaya akses Rp 2.000 per jam untuk kelompok petani dan sewa penggunaan komputer untuk keperluan lain Rp 1.000 per jam.

Hardi mengakui, pada awal pendampingan pengenalan internet di masyarakat pedesaan memang sangat sulit. "Jangankan mengenal, untuk memegang keyboard saja tangan mereka gemetaran," katanya.

Kini sudah ada 10 kelompok petani yang aktif menggunakan internet, setiap kelompok beranggotakan 15 hingga 25 orang. "Melalui internet, saya sekarang tahu bagaimana caranya melakukan sistem pertanian organik" tutur Muslimah, seorang petani Desa Pabelan.

Kesadaran petani itu pulalah yang mendorong tumbuhnya warung internet (warnet) di pedesaan. Ezra (18) mengaku tak perlu lagi jauh-jauh ke Kota Yogyakarta untuk dapat mengakses internet. Di Desa Tegal Piyungan, Kecamatan Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta, tempat Ezra tinggal, kini sudah ada warnet.

Terkait makin meluasnya internet ke pedesaan, Direktur Pusat Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi ITB Armein ZR Langi mengatakan, setidaknya ada empat hal yang harus disiapkan untuk mewujudkan internet masuk desa, yaitu infrastruktur jaringannya, aplikasi, konsep pengelolaannya, dan kesiapan penggunanya.


Free Blogspot Templates by Isnaini Dot Com and Bridal Dresses 2009.